Oke Guys ...
Perkenalkan saya Ahmadi saya kuliah di kampus kebanggaan STAIS SYACHONA MOH. KHOLIL BANGKALAN yang masih semester 4 dan sebentar lagi akan menuju ke semester 5 tentunya hehehe..
Ini artikel pertama saya yang berjudul bussiness plan... karena kenapa? setiap pengusaha dan setiap seorang wirausahawan menginginkan sebuah bussines nya bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keinginan,
maka dari itu saya akan mengulas tuntas tentang apa itu bussines plan hehee..
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha
harus menyusun Business Plan. Business Plan adalah: A good definition: A
business plan is a document that convincingly demonstrates the ability
of your business to sell enough of its product or service to make a
satisfactory profit and be attractive to potential backers.
A better definition: A business plan is a selling document that conveys
the excitement and promise of your business to any potential backers or
stakeholders. (Bygrave 1994: 114)
Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan
akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan
menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah
selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis
kepada penyandang dana potensial.
Hisrich-Peters memberikan definisi sebagai berikut: The business plan is
a written document prepared by the entrepreneur that describes all the
relevant external and internal elements involved in starting a new
venture. It is often an integration of functional plans such as
marketing, finance, manufacturing and human resources. (Hisrich-Peters,
1995: 113)
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha
yang mengambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun
eksterhal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya Bering
merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan,
manufaktur dan sumber daya manusia.
Suatu definisi business plan yang cukup panjang diungkapkan lagi oleh Bygrave, 1994: 441) sebagai berikut:
Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai
pula dengan pandangan penasihat profesionalnya yang memuat rincian
tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari
sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan
fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang
jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan.
Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca perusahaan,
proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat
pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut
strategi tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang
yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business plan
merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuti oleh
wirausaha. Business plan seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am I
now? Where am I going? How will I get there?
Investor yang potensial perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok
barang dan bahkan konsumen akan mempelajari business plan ini.
Sebuah business plan dapat dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot penilaian sangat bagus, bagus, sedang, dan kurang baik.
Mengenai kedalaman dan rincian dari sebuah business plan sangat
tergantung kepada luasnya bisnis yang akan dilakukan, apakah bisnisnya
merupakan sebuah industri berskala besar atau hanya toko barang-barang
kelontong.
Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu
akan mencantumkan secara jelas dan rinci informasi menyangkut:
1. Lokasi pabrik
2. Proses produksi
3. Masalah bahan baku
4. Masalah mesin dan perlengkapan
5. Masalah karyawan yang terlatih
6. Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang ini dan buat
perluasan dimasa yang akan datang. Apakah aset ini disewa atau dibeli.
7. Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Business Plan adalah dokumen penting dan sangat berguna bagi sebuah
bisnis, yang memperlihatkan keadaan sekarang dan masa depan yang
dikehendaki .
Definisinya It is a written statement setting forth the business's
mission and objectives, its operational and financial details, its
ownership and management structure and how it hopes to achieve its
objectives (Megginson, 2000) artinya Business plan adalah suatu rencana
tertulis yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian
keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana
cara mencapai tujuan bisnisnya.
Rencana bisnis yang baik, merupakan garnbaran bagaimana memperoleh suatu
kekayaan atau cara memperoleh keuntungan dari suatu usaha.
Ada 5 alasan mengapa harus disiapkan business plan yaitu:
1. Busines merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam
operasional bisnis.Ini menolong anda tetap kreatif konsentrasi pada
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Ini merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
3. Ini merupakan alat kornunikasi untuk menarik orang lain,
pemasok, konsumen, penyandang dana. Dengan adanya business plan mernbuat
mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis.
4. Ini rnernbuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui
langkahlangkah praktis menghadapi dunia persaingan, membuat promosi,
sehingga lebih efektif.
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.
Isi dari sebuah business plan:
1. Kulit depan / cover judul
2. Ringkasan eksekutif sejarah[latar belakang bisnis
3. Deskripsi tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4. Deskrisi tentang pasar
5. Deskripsi tentang produk/komoditi yang akan diusa- hakan
6. Susunan pengurus dan kepemilikan
7. Objectives dan goals
8. Gambaran Keuangan
9. Lampiran
Mengapa Terjadi Kegagalan Dari Business Plan
Business plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena beberapa faktor:
* Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki tanggung jawab.
* Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
* Pengusaha tidak dapat menangkap, ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
* Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan. jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Kerangka Rencana Usaha
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain :
a. Nama perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik
karena nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu
nama yang diberikan jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang
sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek
masa depannya. Misalnya ada orang yang memberi nama perusahaannya
“Ganefo” padahal Ganefo ini merupakan kegiatan sesaat yang populer pada
waktu itu.
Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah :
(1) Short – pendek
(2) Simple – sederhana
(3) Easy to spell – mudah dieja
(4) Easy to remember – mudah diingat
(5) Pleasing when read – enak dibaca
(6) No. disagreeable sound – tak ada nada sumbang
(7) Does not go out of date – tak ketinggalan zaman
(8) Ada hubungan dengan barang dagangan
(9) Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
(10) Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif
(11) Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.
Apapun merek yang dipilih, biasanya jika perusahaan itu mengalami
kemajuan maka namanya atau mereknya ikut populer juga. Namun persyaratan
memberi merek atau nama seperti di atas patut dipertimbangkan.
b. Lokasi
Lokasi perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu :
1. Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan
2. Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman
Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola
perusahaan yang berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat
perusahaan beroperasi. Antara tempat kedudukan dan tempat kediaman ada
beberapa perbedaan sebagai berikut :
1. Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk perusahaan.
2. Memilih tempat badan usaha lebih mudah dari pada memilih tempat perusahaan.
3. Suatu badan usaha yang mempunyai beberapa perusahaan harus
memilih tempat yang berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab
faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap perusahaan itu tidak sama (ada
pertimbangan yang berbeda).
4. Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada
rentabilitas yang diharapkan, seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh
proses produksi, murahnya bahan baku, transport tenaga kerja, dan
sebagainya. Sedangkan tempat kedudukan badan usah mementingkan segi
hukumnya. Contohnya tempat kedudukan badan usaha ada di Jakarta dan
tempat kediaman perusahaannya ada di daerah Sukabumi, Bandung, dan
Cianjur.
c.Lokasi pertokoan
Untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya
tertarik untuk belanja ke toko atau ke lokasi yang mempunyai banyak
jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi sebagai
lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing. Letak toko
akan terakumulasi pada daerah terminal bis, pusat perbelanjaan di
sekitar alun-alun. Apabila di buka pusat perbelanjaan di daerah baru,
kemudian akan banyak muncul toko-toko pelengkap lainnya, maka main lama
daerah tersebut akan semakin ramai dan menjelma menjadi lokasi pertokoan
yang strategis.
d. Lokasi pabrik/industri
Untuk menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah :
· Dekat dengan sumber material
· Dekat dengan pasar
· Mudah mendapat tenaga kerja
· Mudah fasilitas transportasi
· Mudah memperoleh bahan bakar
· Mudah memperoleh air dan
· Sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya
Pertimbangan mana yang penting bagi suatu industri tidaklah sama karena
bagi satu industri mungkin yang paling penting ialah sumber bahan baku
dan bagi yang lainnya fasilitas transpor. Lokasi yang baik ialah yang
mempertimbangkan faktor-faktor di atas secara seimbang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi yaitu :
1. Backward linkage
2. Forward linkage
Backward linkage berarti pertalian ke belakang yaitu bagaimana sumber
daya (resources) yang akan digunakan. Ini termasuk bahan baku. Tenaga
kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
Forward linkage berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil
produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil
produksi
4. Komoditi yang akan diusahakan
Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak tergantung kepada pemilik
usaha. Pemilik tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh
informasi dari lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan
komoditi tersebut satu dia mempunyai relasi khusus untuk mengusahakan
komoditi tersebut. Misalnya seorang penulis akan menerbitkan bukunya dan
menemui kesulitan mencari penerbit yang bersedia menerbitkan bukunya.
Lalu penulis tersebut membuka usaha penerbitan dan percetakan sendiri.
Atau pemilik perusahaan mempunyai selera khusus tentang makanan, lalu
dia membuka restoran.
Jadi kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis
hasil usaha tertentu, baik berupa barang-barang ataupun jasa.
b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan
orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
5. Konsumen yang dituju
Dalam hal ini perlu dianalisa calon-calon konsumen yang diharapkan.
Apakah konsumen bertempat tinggal di lingkungan usaha? Ataukah
perusahaan akan menjangkau konsumen yang lebih jauh.
Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya.
Jika jenis usahanya berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang
akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.
Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko
tersebut. Namun demikian kita perlu menganalisa total permintaan yang
dapat diharapkan.
Mengenai jumlah total permintaan yang dimaksud bukanlah suatu jumlah
permintaan yang bersifat permanen tetapi perlu dipertimbangkan
kondisi-kondisi tertentu. Misalnya usaha transportasi, dalam menghitung
total permintaan harus mempertimbangkan masa-masa libur untuk meramalkan
jumlah permintaannya.
6. Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaan
sebagai pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, atau perelung
pasar. Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk
sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru,
menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar
ini tidak boleh lengah dari ancaman-ancaman perusahaan lain. Dia harus
tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah
pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui
pemimpin pasar. Para penantang ini berambisi besar menggunakan sumber
daya secara lebih baik. Segala macam taktik akan digunakan untuk
mengatasi pemimpin pasar misalnya dengan perang harga, layanan yang
lebih memuaskan dan sebagainya.
Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan
langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan baru. Mereka
mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan memberikan servis yang
istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan sasaran serangan
balik dari kelompok penantang pasar. Jadi, pengikut pasar harus
berhati-hati dalam menjaga mutu produk dan layanan yang diberikan kepada
pelanggannya.
Perelung pasar ini berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk
menjadi pemimpin di pasar kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya
perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan
mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar. Akan tetapi ada pula
strategi perusahaan besar membuka unit-unit usaha kecil yang ditujukan
untuk melayani relung para. Strategi ini sangat mengancam kelangsungan
hidup dari perusahaan yang murni sebagai perelung pasar. Sebagai contoh
usaha perelung pasar misalnya pada dunia perbengkelan yang sudah banyak
dibuka di segala penjuru. Kemudian seorang wirausaha mempunyai ide
membuka bengkel berjalan. Dengan menggunakan Mobil satu truk khusus
bengkel berjalan ini memberikan service khusus kepada
pelanggan-pelanggan yang ada di kompleks perkantoran ataupun di
rumah-rumah tinggal. Mereka mengadakan kontak melalui telepon atau
melalui kepala kantor untuk menjalin hubungan dengan para pemilik mobil.
Bengkel berjalan ini memberikan layanan perbaikan mobil ataupun ganti
oli.
7. Partner yang akan diajak kerjasama
Definisi partnership ialah an association of two or more persons to
carry on as co-owners of a business for profit (Musselman dan Hughes),
Artinya, partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang
atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun
persekutuan ini banyak dilakukan dalam biang usaha yang mencari laba,
tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak untuk mencari laba.
Bentuk partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada
bentuk usaha perorangan.
Ada dua macam partnership yaitu :
1. General partnership; dan
2. Limited partnership
Bentuk gerak partnership semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan
bisnis sama-sama bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tidak
terbatas terhadap utang-utang bisnis.
Bentuk limited partnership, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu
orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya
bertanggung jawab terbatas. Jumlah anggota yang mempunyai tanggung jawab
terbatas tidak dibatasi jumlahnya. Anggota yang memiliki tanggung jawab
terbatas (limited partner) tidak memiliki suara dalam mengoperasikan
perusahaan sehari-hari, tetapi berhak atas laba yang pembagiannya
ditetapkan berdasarkan bersama. Dalam peraturan mereka tidak dibenarkan
menarik modal penyertaannya, kecuali dalam keadaan tertentu. Jika tidak
dijelaskan pembagian anggota dalam bentuk ini, maka semua anggota
dianggap sebagai general partner, dan mempunyai tanggungjawab tidak
terbatas.
Macam-macam bentuk Partnership
Dalam peraturan dinyatakan bahwa ada berbagai bentuk partner, misalnya
ada anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau
identitasnya diketahui oleh umum, ini disebut secret partner. Ada pula
partner cukup dikenal oleh umum, tetapi dia tidak turut aktif
menjalankan bisnis, ini disebut silent partner. Ada pula partner yang
tidak aktif, dan juga tidak dikenal umum, ini disebut dormant partner
(dormant = tidur)
Ada lagi nominal partner, yaitu bukan pemilik tetapi menyatakan dirinya
sebagai pemilik kepada umum, tentu atas persetujuan pemilik yang sah.
Dan semua tindakannya menjadi tanggung jawab pemilik bisnis.
General partner yang sudah lama bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan
senior partner dan anggota yang baru bekerja dalam bisnis tersebut
dinamakan yunior partner.
Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat
persetujuan bersama dan disepakati bersama baik di depan notaris
ataupun tidak, agar segala sesuatunya diatur secara tertulis. Sebab
banyak kemungkinan yang bisa terjadi setelah usaha berjalan lancar
ataupun tidak lancar yaitu timbulnya berbagai masalah yang membuat
kericuhan yang belum diatur sebelumnya.
Pada umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah menyangkut :
· Nama-nama partner
· Jumlah penyertaan modal
· Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan
· Gaji dan honor
· Pembagian laba atau kerugian
· Prosedur menambah partner
· Prosedur memberhentikan partner
· Penambahan karyawan
· Tanggung jawab dan otoritas
8. Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut
masalah karakter, kejujuran, dan kemampuan seseorang. Adakalanya sulit
mencari orang jujur. Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang
utama.
Kadang-kadang melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur,
tetapi di balik itu terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan
bisnis. Nah, dalam hal ini perlu pengamatan. Pengawasan dilakukan terus
menerus, baik secara diam-diam maupun secara terbuka. Jangan biarkan
orang-orang kepercayaan anda bekerja bebas 100%, tetapi awasi dia,
pantau tindak tanduknya, melalui catatan-catatan tertulis, informasi,
ataupun rumor-rumor yang berkembang di antara karyawan lain.
Hendaknya pemantauan yang anda lakukan tidak menimbulkan syak wasangka,
kecurigaan dari personil yang dipantau, sehingga keharmonisan kerjasama
tetap terpelihara sebagai suatu kekerabatan. Jika ditemukan ada
penyelewengan, ketidakberesan, maka segeralah ambil tindakan sebijaksana
mungkin yang tidak akan menimbulkan permusuhan dan kerusuhan.
Terutama dilakukan terhadap orang kepercayaan yang masih ada hubungan
famili, adik ipar, kakak ipar, keponakan, dan sebagainya. Seringkali
famili dekat ini merongrong jalannya bisnis. Jadi, harus dipertimbangkan
apakah tidak ada orang lain, selain famili dekat tersebut. Apakah sudah
terjamin bahwa famili dekat tersebut memang orang yang bisa dipercaya
dan dapat diandalkan?
Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan
famili dekat sebagai tangan kanan pemilik. Barangkali perlu
dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut dalam wirausaha, maka
tempatkan di pada posisi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong
bisnis. Bahkan anak-anak dari pemilik pun harus selektif bila mau
menempatkan mereka dalam kegiatan bisnis orang tuanya. Sebab tidak semua
anak-anak sama perangainya. Lain orang, lain perilakunya.
9. Jumlah modal yang tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau
malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi
banyak diantara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan,
menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika
modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang
masing-masing-masing menyetorkan modalnya. Semua sumber dan kemampuan
pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari
sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha.
Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi
semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi
inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu
wirausaha. Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan,
bahkan uang kontan pun dapat dipinjamkannya. Juga teman-teman lain yang
sudah cukup percaya akan menawarkan pinjaman modal dengan bunga rendah.
Inilah sumber-sumber modal, yang dapat diharapkan setelah usaha
berjalan. Kemudian harus menjalin hubungan dengan bank. Suatu perusahaan
yang sudah berjalan baik dan ingin maju, syarat mutlak ia harus
berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh modal yang
dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.
10. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha.
Peralatan usaha pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan
industri. Untuk pertama kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang
sangat diperlukan. Di luar itu, jangan dibeli, sebab akan mengganggu
uang kas.
Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan :
1. Ekonomis
2. Prestise
Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli
peralatan. Dia akan membeli peralatan yang sangat diperlukan, rak-rak,
meja, mesin hitung. Dia bisa cari peralatan itu di pasar barang bekas,
ini sangat ekonomis. Dia merasa belum perlu membeli cash register, cukup
pakai mesin hitung yang murah saja. Nanti jika usaha sudah maju, baru
beli yang serba mahal dan mewah, baru boleh menonjolkan prestise.
Wirausaha yang prestisius, akan selalu membeli peralatan terlengkap dan
baru serta mahal. Ini pun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai
dengan rencana usaha yang akan dikembangkan seta konsumen yang akan
dilayani serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Misalnya wirausaha
ini dibuka di lokasi pemukiman elit, harus terjamin kebersihan, dan
keasriannya. Untuk itu perlu dipasang AC, fan dan sebagainya. Jadi
kebutuhan akan peralatan sesuai dengan lingkungan konsumen yang akan
dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.
11. Penyebaran promosi
Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh
sebab itu harus direncanakan apakah usaha ini diperkenalkan/dipromosikan
atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi,
tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah
akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan
sebagainya.
Elemen-elemen promosi
Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:
1. Advertising, yaitu berupa iklan di berbagai media
2. Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik
di toko (pramuniaga) ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).
3. Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam
bentuk korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebagainya.
4. Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat
tentang perusahaan, baik menyangkut produk manajemen dan sebagainya,
yang membuat masyarakat memiliki image (citra) baik terhadap perusahaan.
Bentuk-bentuk advertising yang sering digunakan antara lain :
1. Papan reklame, didirikan di pinggir jalan di tempat strategis
sehingga jelas dipandang. Papan reklame ini dimanfaatkan pula sebagai
sarana hiasan kota dengan menggunakan warna warni lampu penerangan.
Dapat dipasang rendah ataupun dipasang tinggi di atas gedung bertingkat.
2. Poster, yaitu berupa tulisan singkat tentang apa yang dipromosikan di atas kertas atau kain. Gambarnya agar mencolok.
3. Katalog, ini juga dibuat di atas kertas dengan desain menarik,
berisi keterangan dengan gambar disertai foto dan daftar harga barang
yang ditawarkan.
4. Folder, ini dibuat dalam bentuk kertas yang dilipat-lipat
sehingga menarik, kecil mungil, dihiasi tulisan, gambar, dan foto.
5. Spanduk, ini pada umumnya dibuat dari kain yang ditulis,
kadang-kadang diberi gambar. Dipasang atau direntang di jalan-jalan
ataupun di depan gedung/bangunan tertentu.
6. Slide, ini merupakan bahan yang diproyeksikan di dalam bioskop
sehingga menjadi bahan iklan yang ditayangkan sebelum pemutaran film.
7. Iklan, adalah sejenis reklame yang dipasang pada media cetak
seperti surat kabar, majalah atau media electronic seperti televisi dan
radio.
8. Papan nama perusahaan, biasa dipasang di tempat usaha, agar
masyarakat mengetahui kegiatan apa yang sedang berjalan di tempat
tersebut. Rasa ingin tahu mereka akan menjadi daya tarik tersendiri
terhadap perusahaan.
Bagi sebuah wirausaha kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan
merasa perlu mengadakan promosi sederhana, biasanya dilakukan dengan
cara :
1. Memasang papan nama perusahaan
2. Memasang spanduk yang menyatakan: “Sudah dibuka usaha…” dan menonjolkan keunggulan-keunggulan produknya.
3. Menyebarkan brosur-brosur, selebaran, sebagai pemberitahuan keberadaan wirausaha baru tersebut
Cara menyebarkan brosur bermacam-macam, antara lain melalui orang yang
diberi honor membagikan brosur ke sopir di perempatan jalan, dan ke
rumah-rumah di sekitar lokasi perusahaan, kantor-kantor, atau ke jemaah
masjid.
4. Memberitahukan kawan-kawan, relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung.
5. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis anda.
Dengan promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen datang
ke lokasi usaha anda. Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs dan
wants-nya, maka lain kali mereka akan datang kembali. Juga mereka akan
menyebarkan informasi kepada relasi agar mereka mencoba produk usaha
tersebut. Lam kelamaan wirausaha anda akan semakin maju.
12. Strategi harga yang akan digunakan
Perlu direncanakan strategi harga yang bagaimana yang akan digunakan.
Policy harga buat suatu perusahaan tidak harga termudah saja, tapi juga
ada harga tertinggi. Umumnya bagi perusahaan baru dipasang harga
perkenalan.
Price yang umum digunakan ialah :
a. Skimming price, yaitu memasang harga setinggi mungkin dengan alasan :
· Demand bersifat in elastis pada waktu barangnya dipasarkan.
· Pasaran ditujukan kepada konsumen-konsumen yang kaya
· Bertujuan untuk. mengembalikan modal yang telah tertanam dalam waktu singkat
· Tidak dikhawatirkan masuknya pesaing baru.
b. Penetration price, ini kebalikan dari skimming price yaitu
memasang harga yang rendah pada permulaan pemasaran kemudian dinaikkan
bertahap.
Alasan-alasan policy ini ialah :
· Diperkirakan demand bersih elastis
· volume produksi yang besar, biaya-biaya akan dapat ditekan
· Takut masuknya calon-calon pesaing
c. Competitors price atau price leader
Penetapan harga ini, mengikuti harga yang berlaku di pasar
d. Margin pricing
Price policy ini, ditetapkan berdasarkan perkiraan, asal sudah ada untung, barang dijual yang penting tidak rugi.
e. Price lining
Artinya, membuat kelompok barang yang harganya sama. Konsumen boleh
pilih barang yang disenangi. Misalnya ada bermacam-macam kaos, harga @
Rp 10.000,- atau macam-macam sandal harga @ Rp 20.000,-
f. Discount house, disini harganya jauh lebih murah dari toko-toko lain.
Lokasi toko ini tidak boleh berdekatan dengan toko-toko umum yang sudah ada di lokasi tertentu.
g. Judgement price
Artinya harga barang ditetapkan berdasar keistimewaan barang. Misalnya
ada barang, nampaknya bagus. Barang ini diberi label harga yang lebih
mahal dari harga sebenarnya. Justru dengan harga lebih mahal ini barang
tersebut cepat laku.
h. Customary price
Harga barang ini sudah melekat di hati konsumen. Bila harga produksi
meningkat karena naiknya harga bahan baku, produsen tidak menaikkan
harga jual.
Apakah usaha produsen untuk mengatasi masalah ini? Bila harga bahan baku
melonjak, maka produsen dapat melakukan kebijaksanaan, tidak merubah
harga jual dengan cara :
1) Mengurangi jumlah isi, mengurangi berat timbangan, mengurangi panjang dan sebagainya, harga jual tidak berubah.
2) Menurunkan kualitas barang misalnya dikurangi pemakaian gula, coklat dan sebagainya.
i. Odd price
Price policy ini biasanya memasang harga seperti Rp 2.990,- untuk harga
yang seharusnya Rp 3.000,-. Dengan harga tersebut secara psikologis
konsumen merasa memperoleh untung besar, membayar Rp 2.990,- dari pada
membayar Rp 3.000,-
j. Even price
Yaitu urutan-urutan harga yang disesuaikan dengan nilai pecahan uang
seperti Rp 500,- Rp 1.000,-, Rp 5.000,-, Rp 10.000,-, Rp 20.000,-, Rp
50.000,-
Bagi wirausaha baru, yang baru membuka usahanya, biasanya diberlakukan
harga perkenalan dengan harga murah. Tujuannya ialah untuk menarik
simpati para konsumen.